Nilai Mereka Parfait! Sempurna!

" Namun majikan kami yang sesungguhnya adalah dua orang gadis pendiam yang agak ketinggalam zaman di belakang sana. Nilai mereka jauh diatas tres bien atau distingue. Nilai mereka parfait! Sempurna! Jika menulis paper tentang observasi perilaku konsumen melalui kubus, mereka akan membongkar kubus itu, sama sekali tak memakainya, lalu mencipta model mereka sendiri.. Siapakah gerangan kedua superjenius yang dapat melibas panser-panser Jerman itu? Oh kawan, ternyata mereka berasal dari negeri terompah kayu yang dulu pernah "mengasuh" kita: Holland! " 


Petikan kalimat diatas dinukil dari tetralogi novel karya Andrea Hirata, Edensor. Tidak berlebihan memang, 500 kata tentunya tidak akan cukup untuk menceritakan bagaimana pencapaian Belanda dalam berbagai bidang.

Salah satu pencapaian yang menjadi komoditi terbesar bagi Belanda adalah budidaya tulip. Tulip, di tempat asalnya, adalah bunga liar yang tumbuh di kawasan Asia Tengah. Meski Turki pernah membuat klasifikasi tanaman tersebut, namun Belanda berhasil menyulap tanaman liar yang cantik itu menjadi sumber penghasilan yang sangat mendukung perekonomian. Dengan budidaya dan pengemasan tulip yang beragam bentuknya, hingga kini, bunga tulip tetap diasosiasikan dengan negara kincir angin ini.
 
. Flower Market- Bloemenmarkt
Nilai sempurna juga layak diberikan kepada Belanda untuk menangani permasalahan air dan luas wilayah. Sebagai negara yang sebagian  daratannya  berada di bawah permukaan air laut, Belanda berhasil mendayagunakan seluruh potensinya untuk manajemen pengelolaan air dan memperluar wilayah.  Mulai dari teknologi paling tua, kincir angin.  Kincir angin yang diciptakan pertamakali  engineer Yunani, berhasil dimaksimalkan untuk memompa air laut dan menjadikannya daerah pemukiman penduduk. Proyek pembangunan rumah mengapung sampai proyek konstruksi Delta Works yang melindungi sebagian besar area daratan di sekitar Rhine-Meuse-Scheldt delta dari lautan. Melihat dokumen manajemen air yang dikeluarkan Kementrian Infrastruktur dan Lingkungan,  sangat tepat merujuk Belanda sebagai pionir  water management system dan belajar kepada negara tersebut. 
Area Proyek Delta Works dan Oosterscheldekeering, bendungan dan barrier yang paling besar
 Sebagai  bukti lainnya untuk nilai parfait Belanda, kita dapat menilik beberapa penemuan bukti semangat pioneer bangsa Belanda. Cobalah periksa perangkat telpon genggam atau gadget Anda. Jika anda menemukan Bluetooth atau  Wifi sebagai salat satu dukungan teknologinya, maka ada jejak teknologi Belanda di sana. Laser disc, compact disc, DVD dan blue ray juga merupakan buah karya kecerdasan mereka. 

Dalam kategori instrumen  ilmu pengetahuan, ada mikroskop dan teleskop. Adalah  Zacharias Janssen, dan ayahnya Hans Janssen yang bereksperimen dengan lensa. Beberapa lensa yang digabungkan dalam sebuah pipa dapat memperbesar objek yang dilihat, pembesarannya lebih baik dibandingkan dengan lensa yang ada pada masa itu. Desain mikroskop kemudian disempurnakan oleh Anton van Leeuwenhoek, yang menggunakan 550 lensa dalam mikroskop yang diciptakannya. Dialah orang pertama yang dapat melihat dan berhasil menemukan dunia organisme yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata manusia dan membuat penemuan yang sangat berharga dalam ilmu pengetahuan seperti bakteri dan jamur ragi.
 
Mikroskop Janssens dan Leeuwenhoek
Penemuan menakjubkan lainnya adalah teleskop. Hans Lippersey, seorang pembuat lensa, dipercaya adalah orang yang pertama kali menciptakan desain teleskop yang pertama digunakan. Meski Galileo kemudian menyempurnakan penemuan teleskop, ide desain teleskop lebih dikenal sebagai hasil karya Hans Lippersey.

Istilah yang digunakan Andrea Hirata pada bukunya tak diragukan lagi, untuk semangat pioner bangsa Belanda, patut kiranya bangsa kita iri dan mulai memikirkan dengan serius pengembangan sumber daya manusia kita, karena nilai mereka Parfait!Sempurna! 

Sumber :
Andrea Hirata, 2007, Edensor, PT Bentang Pustaka, Yogyakarta.
Water Management in The Netherlands, Ministry of Infrastructure and The Environtment
 
0 comments